Buatlah rencana angaran pernikahan dan konsep pernikahan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan seperti misalnya tentang Suguhan Resepsi. Minimal 6 bulan sebelum hari resepsi digelar. Tujuannya, agar dalam melakukan persiapan tidak terburu-buru dan serampangan. Buatlah catatan kecil mengenai persiapan undangan, tempat pernikahan, dekorasi pernikahan, katering, dokumentasi, hiburan, souvenir, dan lain sebagainya. Beri checklist bagi kebutuhan yang telah terpenuhi.
Ketika melakukan persiapan resepsi pernikahan, tentu merasa sangat repot dan disibukkan, akhirnya stress tak dapat dihindari. Agar pernikahan Anda berjalan lancar, kendalikan emosi. Lakukan segala sesuatunya dengan santai dan rileks. Yakinkan pada diri sendiri, bahwa segala sesuatunya pasti beres tepat waktu. Jangan menumpuk semua masalah dalam satu waktu, hal itu akan membuat Anda benar-benar diterpa depresi pernikahan.
Setelah melakukan semua persiapan, sehari sebelum berlangsungnya acara lakukan cross check kembali segala sesuatu menyangkut pelaksanaan hari istimewa esok hari, dari hal-hal yang paling utama hingga hal yang paling tidak penting. Tujuannya, bila menemukan sesuatu yang kurang lengkap untuk resepsi pernikahan, Anda dapat langsung membereskannya, sehingga esok harinya tidak perlu merasa kerepotan lagi.
Sebagai orang timur, menghargai orang tua merupakan tindakan yang wajib dilakukan anak. Meminta restu pada kedua orang tua sebelum berlangsungnya resepsi pernikahan merupakan tindakan yang penting, bukankah dalam agama doa orang tua disebut sebagai doa yang paling makbul? Maka mintalah didoakan agar resepsi pernikahan Anda berjalan lancar dan sesuai harapan.
Selain meminta restu kepada orang tua, berdoa menghadap yang kuasa menurut kepercayaan masing-masing agar diberikan kelancaran acara resepsi pernikahan juga perlu dilakukan.
0 komentar:
Posting Komentar